Notification texts go here. Contact Us

Lagu Que Sera Sera yang Menyentuh Hati

Lagu Que Sera Sera
Saya terharu setiap kali melihat cuplikan video “Que Sera Sera” yang dinyanyikan oleh sekelompok anak kecil di salah satu televisi swasta ( B Channel ) . Mereka membawakan lagu ini dengan penghayatan, sehingga setiap kata- kata dalam lagu ini begitu menusuk hati. Saat saya merenungkan makna lagu ini, ada hal penting yang dapat dijadikan nasihat dalam lirik lagu tersebut. Lagu ini pun sebenarnya lahir dari kisah nyata penyanyinya.


Ini Lirik dari Lagu Que Sera Sera :

When I was just a little girl, (Saat aku menjadi gadis kecil)
I asked my mother, "What will I be? (Aku bertanya pada ibuku, aku akan menjadi apa?)
Will I be pretty? (Akankah aku menjadi cantik?)
Will I be rich?" (Akankah aku menjadi kaya?)
Here's what she said to me: (Inilah yang dia katakan padaku)
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be; (Apapun yang terjadi nanti)
The future's not ours to see. (Masa depan tidak untuk kita lihat)
Que sera, sera,
What will be, will be." (Apa yang terjadi, terjadilah)

When I was just a child in school, (Saat aku masih bersekolah)
I asked my teacher, "What will I try? (Aku bertanya pada guruku, apa yang akan kupelajari?)
Should I paint pictures? (Apakah aku akan melukis?)
Should I sing songs?" (Apakah aku akan bernyanyi?)
This was her wise reply: (Inilah jawaban bijaknya)
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be; (Apapun yang terjadi nanti)
The future's not ours to see. (Masa depan tidak untuk kita lihat)
Que sera, sera,
What will be, will be." (Apa yang terjadi, terjadilah)

When I grew up and fell in love, (Saat aku tumbuh dewasa dan jatuh cinta)
I asked my sweetheart, "What lies ahead? (Aku bertanya pada jantung hatiku, apa yang terbentang di depan?)
Will we have rainbows (Akankah kita memiliki pelangi)
Day after day?" (hari demi hari?)
Here's what my sweetheart said: (Inilah yang jantung hatiku katakan)
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be; (Apapun yang terjadi nanti)
The future's not ours to see. (Masa depan tidak untuk kita lihat)
Que sera, sera,
What will be, will be." (Apa yang terjadi, terjadilah)

Now I have children of my own. (Sekarang aku punya anak sendiri)
They ask their mother, "What will I be? (Mereka bertanya pada ibu, aku akan menjadi apa?)
Will I be handsome? (Akankah aku menjadi tampan?)
Will I be rich?" (Akankah aku menjadi kaya?)
I tell them tenderly: (Aku memberitahu mereka dengan lembut)
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be; (Apapun yang terjadi nanti)
The future's not ours to see. (Masa depan tidak untuk kita lihat)
Que sera, sera,
What will be, will be. (Apa yang terjadi, terjadilah)
Que sera, sera


Ini Cerita Kisah Asli dari Pencipta Lagunya :

Que sera sera memiliki arti apapun yang terjadi terjadilah. Paling tidak ada dua makna penting yang tersirat dari makna que sera sera tersebut. Dua makna tersebut menurut saya paradoks, tinggal bagaimana kita menghayati bagaimana makna ini “sebenarnya”.

Pertama, apa pun terjadi terjadilah, sekilas seperti manusia yang sedang pasrah akan nasib yang menimpanya. Pasrah akan kondisi yang menyedihkan menimpa hidup.

Kedua, lagu ini mengajarkan kita arti sebuah penyerahan diri kepada sang Pemilik hidup tentang kehidupan kita yang belum dan tidak kita ketahui. Dalam lirik- lirik lagunya, berkisah tentang anak kecil yang bertanya kepada ibunya tentang apa yang terjadi di masa depannya. Jika dikaitkan makna pertama, jika kondisi anak tersebut kurang beruntung maka sang ibu yang “pasrah” akan mengatakan apapun yang terjadi terjadilah. Artinya sang ibu akan berkata kepada anaknya, “nak kita miskin jadi tidak akan mungkin nasib kita berubah”. Namun, jika kita implikasikan dengan makna kedua, ibu yang tersebut bisa saja mengatakan kepada anaknya, “nak, masa depan urusan Tuhan yang bisa kita lakukan sekarang lakukanlah”. Dua hal yang berbanding terbalik bukan?. Si ibu pada kasus pertama mengajarkan kepada anaknya untuk tidak berbuat banyak (pesimis) bahkan tidak percaya Tuhan sedangkan ibu pada kasus kedua mengajarkan kepada anaknya untuk menyerahkan masa depannya kepada Sang Khalik dengan berusaha apa yang bisa dilakukan sekarang. Dua kasus yang berbanding terbalik diatas memang terjadi dalam kehidupan yang penuh intrik dan misteri ini.

Bagaimana respon kita akan kondisi atau nasib yang kurang beruntung? Apakah kita lebih sering mengeluh atau bersyukur kepada Pencipta langit dan bumi?. Ingatlah, setiap kita pasti akan mengalami fase kehidupan yang baik dan tidak baik meskipun kadarnya berbeda- beda. Kita dilahirkan kurang berada dan berada itu adalah misteri Ilahi.
Namun dibalik misteri itu, satu hal yang harus kita percaya bahwa keberadaan kita di dunia adalah sementara, yang paling utama dalam hidup manusia adalah kehidupannya setelah kematian. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi esok, satu tahun bahkan kematian kita. Yang hanya bisa kita lakukan adalah melakukan apa yang bisa dilakukan dan hasilnya diserahkan kepada sang pemilik hidup.

Hidup ini indah jika kita hidup sesuai kehendak-Nya baik kita berada maupun tidak berada. Apapun yang terjadi terjadilah karena hidup ini anugerah.
Hi, I'm Yandi Mulyadi. Thank you for knowing me.